Minggu, 18 Desember 2011

Tuhan, saya sudah penat sekali, saya tidak sanggup menahan amarah dan emosi diri saya sendiri. Apa yang akan Kamu rencanakan? Tuhan, saya sangat rendah dimata orang, bahkan banyak orang yang mengambil kesempatan untuk mencari-cari muka dengan menyalahgunakan cara untuk kepentingannya, sehingga karena itu aku jauh dan terpisah dari orang-orang yang sangat ku cintai. Kenapa saya dipersalahkan dan selalu salah menjadi serba salah? Apakah saya seorang manusia yang selalu berbuat kesalah dan dosa-dosa? Apakah selamanya saya akan menjadi begini?

Tuhan, mengapa Kamu ciptakan orang dengan berbagai macam warna? Munafik pembicaraannya, padahal tidak tahu, tapi sok tahu…dan berpura-pura mengerti, lalu berbicara bersembunyi tanpa kepastian sedikitpun. Padahal sama sekali kosong bagaikan tidak pernah menyisir rambut merapikan wajah agar menjadi indah di depan cermin..dan membuat orang lain yang berbuat salah semakin terpuruk. ( Kepentingan Pribadi ).

Tuhan, apakah wahana perjalanan ini akan selalu hitam? Apakah ada seorang pahlawan di bumi ini yang akan menyelamatkan orang-orang dari kesalahannya sendiri? Apakah Kamu pernah memberikan hukuman? Bahkan, apakah semua ini akan selalu hitam sampai dihari akhir nanti? Padahal kamu selalu melihat dimana setiap langkah dengan mataMu yang lebih tajam dari pada sinar rembulan dan matahari. Mengapa kesalahan itu harus di sembunyikan dan selalu tidak pernah terlihat oleh kasat mata dari setiap orang? Kalau begini, mendingan saya diam bukan menghindar atau tak mengakui kesalahan, tapi saya ingin melihat kebenaran dari diri saya sendiri dari pada harus melentangkan suara yang keras agar bisa terdengar sampai ke penjuru.

Saya akan meninggalkan semuanya dan menghilang bagaikan bangkai dan sisa-sisa zaman, menghilang tanpa jejak. Tuhan, sepertinya sudah tidak ada kedamaian dalam jiwa saya, semua telah berubah, bahkan saya sendiri jauh dariMU. Saya takut dosa. Saya harus tunduk dengan kesalahan saya sendiri dan melihat orang-orang mengambil kesempatan dalam kesalahan saya sendiri, menyingkirkan saya dari orang-orang yang saya cintai. Tuhan, saya ingin normal, seperti orang-orang lain..Tuhan….., saya akan menghindar dari orang-orang yang saya cintai. Karena saya takut dosa, saya takut melakukan kesalahan yang sama, saya takut Kamu akan menghukum diri saya. Mungkin saya menyadari, saya tidak sama seperti orang-orang yang saya cintai, mereka semuanya sayang dan mencintai diri saya, tapi diri saya tidak pantas dan punya perasaan untuk mencintai dan menyayangi orang-orang itu. Karena saya mungkin mengira,kalau diri saya ini terlalu banyak membuat hati orang-orang itu sakit. Hanya Kamu yang mengetahui,karena Kamulah yang tahu garis saya ini.